Seperti ini: Suatu hari kalian melihat seorang astronot dan berangan-angan ingin menjadi astronot juga. Besoknya kalian melihat petinju dan berangan-angan juga bisa mencetak nama kalian di dinding Hollywood seperti Muhammad Ali. Tapi tiba tiba kalian terbangun dan menyadari kalau itu hanyalah sebuah mimpi sarana sebagai bunga tidur. Kalian bangun dan mulai beraktivitas normal seperti hari-hari kemarin. Sebenarnya itulah yang terjadi padaku. Setiap hari aku selalu bermimpi, dan berangan-angan dengan apa yang ku lihat tapi tak tahu apakah semua mimpi dan angan itu bisa terwujud ataukah hanya hiasan sudut belaka. Aku menganalogikan mimpi dan angan seperti sebuah mesin Atm. Yang setiap harinya digunakan untuk menarik dan menyimpan imajinasi yang diyakini akan berguna, tapi suatu saat juga akan dibobol oleh yang jahil, dan, membuat kita putus asa.
Beberapa hari ini aku mulai sadar tentang arti sebuah mimpi. Entahlah mungkin karena aku yang perlahan mulai tumbuh dewasa atau rekening mimpiku yang sudah kelewat batas. Aku benar benar tidak mengerti hal aneh itu, tapi terkadang berpikir kalau itu semua masuk akal juga. Mimpi tersebut seakan berubah menjadi wanita yang sangat cantik dan memaksaku untuk mengikuti kemauannya. Sebuah kesialan bagiku karena aku seorang cowok, tetap akan luluh pada sicantik. Tapi, kalau aku tidak ikuti dia, maka aku pasti akan ditelan egoku sendiri. Dan memutuskan untuk menapakkan jejak di tanah baru dengan resiko yang baru juga demi terwujudnya sebuah mimpi.